Untuk basis sosial media yang terbanyak dipakai oleh
beberapa orang di penjuru dunia, Facebook mempunyai permasalahan besar dengan
penebaran kabar palsu atau hoaks di platform-nya. Perusahaan sudah telah
berusaha mendesak kabar palsu yang diterbitkan ke platformnya serta saat ini
kelihatannya mereka akan cari posting kabar palsu yang diberikan di Instagram .
Sesaat Instagram kemungkinan tidak selamanya mempunyai
permasalahan kabar palsu yang sama juga dengan Facebook, tetapi bukti jika itu
ialah basis sosial media bermakna memberi pemakai tempat untuk mempunyai
potensi menebarkan kabar palsu.
Instagram diinginkan mulai turunkan posting yang dipandang
menebarkan info jelek. Ini akan dilandaskan pada bukti serta penelusuran yang
dilaksanakan oleh jurnalisme nirlaba Poynter. Dalam pengakuan yang dibikin di
situs situs oleh jubir Instagram Stephanie Otway, "Pendekatan kami pada
info yang keliru sama juga dengan Facebook – saat kami mendapatkan misinfo,
dibanding menghapusnya, kami akan kurangi distribusinya."
Ini bermakna jika posting yang dipandang memiliki kandungan
info yang keliru atau menyimpang akan dihapus dari tab Jelajah di Instagram dan
halaman hasil tagar. Ini bermakna jika sesaat posting dengan cara tehnis masih
aktif, itu akan semakin lebih susah diketemukan, hingga meminimalisir efeknya
pada pemakai.
Facebook serta Instagram tidak sendirian dalam soal ini.
WhatsApp, yang dipunyai oleh Facebook berperanan aktif dalam melawan penyebaran
kabar palsu. WhatsApp sudah diperbaharui dimana pesan yang dilanjutkan dicap
demikian rupa hingga pemakai tahu jika itu kemungkinan datang dari sumber lain.
Disamping itu, WhatsApp memperoleh alat penelusuran gambar untuk menolong
pemakai mengecek bukti gambar sendiri.